Ingin sehat?......jaga pertemanan Anda demi kesehatan

-- sementara belum kasih iklan --
Jaga Pertemanan Demi Kesehatan Anda!


Ternyata berteman tak hanya memuaskan secara psikologis. Sejumlah penemuan para ahli menunjukkan bahwa pertemanan bisa membuat seseorang hidupnya lebih berbahagia dan lebih berarti bahkan bisa membuat kehidupan ekonominya jadi lebih baik. Dari pertemanan seseorang bisa jadi kaya (dapat proyek, pekerjaan, dan sebagainya). Pendeknya, pertemanan bukan sekadar ajang bersuka-ria dan buang-buang waktu, pertemanan juga merupakan pendorong sukses seseorang.

Pernyataan pertemanan atau bersosialisasi bisa meningkatkan daya tahan hidup seseorang, kedengarannya ganjil. Tetapi itulah hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ahli di Brigham Young Universityyang dipublikasikan beberapa waktu lalu. Mereka merekam jejak lebih dari 308.000 orang dalam kurun waktu 7,5 tahun dan menemukan bahwa orang akan memiliki daya tahan hidup 50 persen lebih baik jika mereka bisa bersosialisasi dengan baik apakah aktif dalam suatu komunitas sosial tertentu, menjalin pertemanan, bertetangga, berkeluarga, atau gabungan dari semua itu.

“Interaksi sosial tersebut tak hanya menguntungkan dari sisi psikologis tetap juga memberi dampak langsung pada kesehatan fisik/kesehatan orang bersangkutan,” ujar Julianne Holt-Lunstad, pemimpin penelitian tersebut.

Sebaliknya, mereka yang penyendiri atau yang terisolasi, pengaruh buruknya sama dengan merokok 15 batang sehari, sama risikonya dengan pecandu alkohol, lebih bahaya dibanding mereka yang tak pernah berolahraga, atau risikonya dua kali lebih berat dibanding kegemukan.

“Ketika seseorang terlibat dalam satu lingkungan sosial (pertemanan, berkeluarga, dan sebagainya) ia akan merasa bertanggungjawab terhadap kehidupan orang lain,” katanya. Dari sanalah timbul keinginan untuk membantu dan menolong. Karena keinginan inilah maka ia akan menjaga hidupnya untuk lebih baik dan mengambil risiko lebih kecil terhadap sesuatu yang membahayakan kehidupannya.

Penelitian lain menyebutkan bahwa efek baik dari pertemanan itu timbul karena pertemanan bisa mendorong sistem imunitas tubuh seseorang bekerja lebih baik. Mungkin hal ini dikarenakan oleh kondisi tubuh yang menjadi rileks saat bercengkerama dengan teman, bisa menarik napas lebih dalam yang bisa melancarkan metabolisme tubuh, bisa tertawa yang memberi efek positif pada sistem tubuh, saling memotivasi yang akan melipatgandakan energi dalam tubuh, dan sebagainya. Itulah kenapa pertemanan dan bersosialisasi itu menjadi penting.

Sayangnya, sekarang memiliki teman atau mempertahankan teman yang sudah dimiliki bukan hal yang mudah. Setidaknya ini dibuktikan oleh hasil riset lain. Di Amerika Serikat, ada kecenderungan di mana orang makin banyak yang kehilangan teman. Sekarang ini, rata-rata orang memiliki 2 orang sahabat. Ini menunjukkan bersosialisasi jadi makin tidak gampang atau ada penyakit sosial tertentu yang membuat mereka kehilangan sahabat. Namun yang jelas, karena teman tak sekadar tempat mencurahkan segala unek-unek, tetapi juga memiliki faktor positif lain, maka pertemanan harus terus dijaga. Untuk itu ada sejumlah tips untuk menjaga pertemanan seperti berikut ini:

1. Berkomunikasi

Bagaimana menjaga tali silaturahmi jika jumlah teman kita sedemikian banyak?  Tak perlu repot-repot menghubungi mereka secara intensif dan berkala. Cukup lakukan saja kontak seperlunya. Kadang dengan hanya mengirim pesan singkat saja itu sudah cukup memberi keeratan. Atau mungkin menyampaikan salam kepada teman melalui teman lain.

Sekarang, dengan bantuan internet, malah bisa lebih mudah lagi. Seorang teman yang meng-up-date statusnya di Facebook, laporannya bisa sampai ke email kita. Karena itu alangkah baiknya jika kita juga memberi komentar positif.

Ada kalanya kita perlu juga mengajak pertemuan, terutama dengan sejumlah teman akrab. Mungkin saat itu kita sedang punya masalah dan pertemuan dianggap satu cara untuk mendapat masukan. Namun kadang-kadang, tanpa membicarakan masalah pun pertemuan itu sudah bisa meredakan stres yang menghimpit dan kita sendiri bisa memecahkan masalah dengan sendirinya.

2. Berusaha Mengontak

Punya teman lama yang bertahun-tahun tak bertemu, kita mungkin malu untuk mengontaknya lagi. Untuk itu, mungkin kita bisa meniru apa yang disarankan penulis buku Who’s Got Your Back Keig Ferrazzi. “Bilang saja, halo, maaf, sudah lama kita kehilangan kontak. Saya sebenarnya merindukan pertemanan kita yang dulu begitu akrab…,” katanya. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan pembicaraan lain atau pertemuan.

3. Berbagi Kejujuran

Jangan lupa jika suatu kali bertemu, kita harus bicara terbuka, jujur, dan tak perlu takut kejujuran kita akan disalahgunakan. Saling percaya merupakan model pertemanan yang harus dikembangkan. Faktor kejujuran ini pula yang mendorong kenyamanan, rileks, sehingga bisa melepaskan semua beban. Apalagi jika bisa berbagi cerita, saling memberi masukan, dan sebagainya.

Namun jika suatu kali teman tersebut berkhianat, jangan segan untuk bilang, “Kamu sudah menyakiti saya. Kamu sudah mencederai pertemanan ini,” kata Ferrazzi. Dari sana diharapkan si teman akan memperbaiki sikapnya.

Untuk sekadar introspeksi, kita perlu juga menghitung, berapa banyak teman kita sekarang? Berapa kali kita bertemu teman/sahabat dalam sepekan? Jangan-jangan sejumlah teman akrab kita sudah hilang dari daftar kontak.  Nah, karena pertemanan tak hanya bagus secara psikologis, tak salah jika kita kembali merajut jalinan pertemanan yang sudah mulai longgar. Itu akan jadi langkah yang luar biasa!
Download
Ingin sehat?......jaga pertemanan Anda demi kesehatan

0 Response to "Ingin sehat?......jaga pertemanan Anda demi kesehatan "

Post a Comment

Jika kurang jelas
Silahkan berikan masukan!!!